
HIM Damsyik, atau yang dikenal juga dengan nama Datuk Maringgih, merupakan salah satu tokoh legendaris dalam dunia seni Indonesia, baik sebagai dancer maupun aktor. Lahir pada 14 Maret 1929 di Teluk Betung, Lampung, HIM Damsyik menorehkan jejak gemilang dalam industri hiburan Indonesia hingga akhir hayatnya pada 3 Februari 2012. HIM Damsyik Legenda Seni Tari dan Aktor Legendaris.
Karir HIM Damsyik dimulai sejak muda, di mana ia menunjukkan ketertarikan dan bakat luar biasa dalam dunia tari. Pada awal 1950-an, ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Di sana, ia mulai mempelajari ballroom dance dan mengasah kemampuannya. Kemenangan dalam kompetisi tari membuatnya semakin yakin untuk terjun lebih dalam ke dunia seni, bahkan memutuskan untuk melanjutkan studi tari di Rellum Dancing School di Belanda.
Kembali ke Indonesia, HIM Damsyik mengajar tari secara privat dan turut berpartisipasi dalam berbagai acara seni. Keahlian dan dedikasinya di dunia tari membuka jalan baginya untuk menjadi koreografer dalam beberapa film Indonesia, salah satunya adalah Bertamasaya (Picnic) pada 1959. Tidak hanya sebagai koreografer, dia juga tampil sebagai aktor dalam film tersebut, menandai awal perjalanan karir aktingnya.
Nama HIM Damsyik semakin di kenal luas setelah ia berperan sebagai Datuk Meringgih dalam serial Sitti Nurbaya yang tayang pada 1992. Meskipun pada awalnya ia ragu untuk menerima peran tersebut, namun karakter yang ia perankan ternyata membawa pengaruh besar. Perannya sebagai antagonis di serial adaptasi novel Marah Roesli ini membuatnya sebagai salah satu aktor legendaris di Indonesia.
Selain Sitti Nurbaya, HIM Damsyik juga tampil dalam berbagai film dan sinetron, membawa setiap karakter yang ia perankan dengan penuh penghayatan. Ia mampu menghidupkan setiap karakter, baik sebagai tokoh utama maupun pendukung, dengan sentuhan yang khas dan mendalam.
Sebagai seorang dancer, HIM Damsyik juga tak kalah berprestasi. Ia di kenal dengan kemampuannya dalam berbagai genre tari, mulai dari tari tradisional hingga tari modern. Melalui keahliannya tersebut, HIM Damsyik turut berperan penting dalam memajukan dunia tari di Indonesia. Bahkan pernah terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Penari Indonesia pada tahun 2002. Tidak hanya mengajar dan menginspirasi generasi muda, dia juga berperan dalam menjaga keberlanjutan seni tari di Indonesia.
Meskipun HIM Damsyik telah meninggal dunia pada tahun 2012, kontribusinya dalam dunia seni Indonesia tetap di kenang. Dia tidak hanya seorang dancer dan aktor, tetapi juga seorang penggerak dalam industri seni. Yang memotivasi banyak anak muda untuk berkarya di bidang seni tari dan akting. Melalui karya-karyanya, HIM Damsyik meninggalkan warisan yang tak akan mudah pudar.
Sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap seni, HIM Damsyik akan selalu di kenang sebagai salah satu legenda Indonesia yang tak pernah tergantikan.